Proxmax
Assalamualaikum warahmatullahi Wabarakatuh, hai kawan kali ini saya akan memberi tahu bagaimana cara instalasi dan konfigurasi VPS Proxmox. Simak penjelasan dibawah ini ya kawan.
Apa itu proxmox dan fungsinya
Proxmox adalah platform virtualisasi server open-source yang dapat digunakan untuk mengelola mesin virtual (VM) dan kontainer,dan fungsinya adalah dalam keseharian biasanya fungsi proxmox mencakup untuk beberapa kegiatan seperti Pengembangan dan produksi website maupun aplikasi. Pengaturan pengelolaan sumber daya. Penyimpanan segala jenis sumber daya yang ada dalam virtual machine.
Apa gunanya Promox
adalah platform sumber terbuka lengkap untuk virtualisasi perusahaan, Dengan antarmuka web bawaan, Anda dapat mengelola VM dan kontainer, penyimpanan dan jaringan yang ditentukan perangkat lunak, pengelompokan ketersediaan tinggi, dan beberapa alat siap pakai dengan mudah menggunakan satu solusi.
Bagaimana cara kerja Proxmox
Proxmox biasanya memungkinkan pemisahan dan kontrol terperinci jaringan tamu virtual, menggunakan konfigurasi yang fleksibel dan dikendalikan perangkat lunak . Pemisahan dikelola melalui zona, jaringan virtual (VNET) dan subnet. zona adalah area jaringannya sendiri yang terpisah secara virtual.
Apa manfaat Proxmox
Proxmox adalah alat yang sangat bagus jika Anda ingin menghosting cloud pribadi Anda . Alat ini memungkinkan Anda mengelola sumber daya dengan mudah dan memiliki satu titik akses untuk menggunakannya. Ini sangat berguna jika Anda sudah memiliki beberapa server yang semakin sulit dikelola.
Dari mana Proxmox berasal
Proxmox VE dikembangkan oleh Proxmox Server Solutions di Austria di bawah naungan Internet Foundation of Austria dan dirilis di bawah Lisensi Publik Umum GNU. Karena merupakan solusi sumber terbuka, solusi ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan Anda.
Berikut adalah kelebihan dan kekurangan pada Joomla.
Kelebihan Joomla
- Multibahasa: Joomla sudah mendukung 75 bahasa, sehingga Joomla saat ini telah multibahasa yang dapat melayani tujuan semua orang. Jelas, bagi Anda yang tidak mengerti bahasa Inggris, ini adalah fitur yang membuat Anda merasa senang. Multibahasa telah menjadikan Joomla favorit bagi banyak orang di seluruh dunia.
- Responsif: Memiliki situs web yang responsif adalah hal yang umum saat ini, karena setiap detik orang berselancar di internet melalui smartphone. Dengan demikian, diperlukan situs web yang berfungsi sempurna di perangkat apa pun dengan ukuran apa pun. Dan Joomla memberi Anda situs web yang sepenuhnya responsif. Jadi, Anda tidak akan pernah kehilangan pengunjung potensial situs website.
- Mudah Digunakan: Joomla adalah salah satu CMS yang open source dan sepenuhnya gratis untuk digunakan. Tapi gratis bukan berarti kekurangan fitur. Faktanya, antarmuka Joomla yang sepenuhnya ramah pengguna dan dapat Anda pelajari dengan mudah. Faktor lain yang membuat Anda merasa senang adalah seringnya update. Joomla menghadirkan pembaruan baru dalam bentuk fitur dan fungsi baru. Dengan setiap pembaruan baru, pekerjaan menjadi lebih mudah.
- Keamanan: Keamanan merupakan faktor penting untuk dipertimbangkan ketika Anda membuat sebuah situs web. Joomla memberi Anda autentikasi dua faktor untuk menghindari kemungkinan peretasan. Namun, jika Anda lupa untuk melakukan sign out, dan nama pengguna serta kata sandi mudah ditebak, lalu seseorang masuk ke akun Anda, Anda dapat dengan mudah memulihkan situs Joomla yang diretas.
- Forum Joomla: Siapa pun dapat berkontribusi ke forum Joomla secara sukarela. Joomla adalah proyek open source yang menyambut sukarelawan dan ingin berkontribusi untuk Joomla. Dengan keahlian apa pun, Anda bisa berkontribusi untuk Joomla dan biarkan orang lain menggunakan kreasi Anda. Di forum ini, Anda mengenal pengikut Joomla lainnya dan Anda mungkin belajar sesuatu dari mereka. Jika Anda pernah memiliki masalah dengan Joomla, kemungkinannya adalah seseorang telah mendiskusikannya di forum dan Anda dapat dengan mudah mendapatkan solusi dari forum.
Kekurangan Joomla
- Membutuhkan Keahlian Minimal dalam Coding: Anda memerlukan keahlian minimal coding untuk menggunakan Joomla. Anda harus mengerti beberapa hal dasar dari coding untuk menggunakan Joomla. Dibanding dengan WordPress, Joomla membutuhkan usaha lebih dalam pembelajaran untuk bisa mengoperasikannya.
- Tingkat Kompleksitas yang Lebih Tinggi dari WordPress: Jika dibandingkan dengan WordPress, kelemahan utama Joomla adalah lebih kompleks. Antarmuka penggunanya lebih kompleks, dan memiliki lebih banyak fungsi yang membuatnya lebih rumit daripada WordPress atau platform CMS sederhana lainnya. Kompleksitas ini akan membuat Anda sebagai pengguna tidak semudah itu dalam mempelajarinya.
- Ekstensi yang Minim: Anda yang terbiasa dengan WordPress, pasti akan berpikir bahwa lebih mudah menemukan plugin dan tema di WordPress. Joomla memiliki jumlah plugin dan template yang lebih sedikit dibanding WordPress, maka terkadang pengguna Joomla harus menggunakan ekstensi mereka sendiri.
- Kerentanan terhadap Masalah Kompatibilitas Karena Pembaruan: Joomla memiliki kerentanan terhadap kompatibilitas karena seringnya pembaruan yang dilakukan oleh Joomla. Pembaruan Joomla ini lebih sering daripada WordPress, sehingga meningkatkan risiko ekstensi menjadi usang dan berhenti berfungsi karena ketidakcocokan. Mengembalikan ke versi sebelumnya agar ekstensi yang tidak kompatibel tetap berjalan bukanlah tugas yang mudah bagi pemula.
Langkah-Langkah instalasi dan Konfirgurasi
VPS Proxmox Pada Debian 12
1. Kita pakai ISO Proxmox, tapi untuk penginstalan menggunakan OS Debian. Contoh sepert gambar dibawah ini.

2. Atur Hard Disk ke atas supaya Proxmox dapat terinstal.

3. Kemudian atur Network seperti gambar dibawah ini. Jika sudah, klik Start.

4. Pilih yang 'Install Proxmox VE (Graphical)'.

5. Klik 'I agree'.

6. Klik 'Next'.

7. 'Country' pilih yang 'Indonesia', lalu klik 'Next'.

8. 'Password', 'Confirm', dan 'Email' diisi sesuai keinginan masing-masing. Klik 'Next'.

9. Isi yang 'Hostname (FQBN)' saja sesuai keinginan, semisal 'pve.(hostname).com'. Klik 'Next'.

10. Kemudian klik 'Install'.

11. Jika sudah terinstall, masukan 'pve login' dan 'Password'.

12. 'ping google.com' terlebih dahulu untuk memastikan terdapatnya koneksi atau tidak.

13. Ketik syntax 'nano /etc/network/interafces' untuk mengatur IP kita.

14. Atur IP seperti gambar dibawah ini.

15. Jika sudah, keluar konfigurasi dengan klik 'CTRL + O' lalu klik 'ENTER' untuk menyimpan, lalu klik 'CTRL + X' untuk keluar konfigurasi.
16. Jika sudah diatur, ketik syntax 'systemctl restart networking' untuk merestart IP kita.

17. Kemudian masuk 'Control Panel' untuk mengatur IP Windows dan Debian. Contoh seperti gambar dibawah ini.

18. Setelah itu masuk ke web browser dan ketik IP Debian Anda 'http://ipdebian:8006'.
19. Muncul 'Your connection is not private', klik yang 'Advanced', kemudian klik 'Proceed to (ipdebian) (unsafe)'.
MEMBUAT OS DEBIAN
1. Masukan 'User name' dan 'Password' Debian.

2. Klik 'pve', klik 'local (pve)', klik 'CT Templates', lalu klik 'Templates'.

3. Pilih yang 'debian-12-standard', lalu klik 'Download'.

4. Kita klik 'Create CT' untuk membuat OS Debian kita.

5. Isi 'Password' dan 'Confirm Password'.

6. Klik pada bagian 'Template', kita pilih OS Debian yang sudah kita Download.

7. Dibagian 'Disks', kita 'Next' saja.

8. Kita 'Next' dibagian 'CPU'.

9. Kita 'Next' juga dibagian 'Memory'.

10. Atur 'Network' yang 'IPv4'. Ikuti pada gambar dibawah ini.

11. Atur 'DNS' pada bagian 'DNS servers', kita isi dns google yaitu '8.8.8.8'.

12. Jika sudah, klik 'Finish'.

INSTALL APACHE/WEB SERVER
1. Klik 'Start', lalu klik 'Console'. Isi 'login' dan 'Password'. Ketik syntax 'ping google.com' untuk mengecek google terhubung apa tidak.

2. Ketik syntax 'apt update'.

3. Ketik syntax 'apt install apache2' untuk menginstal web server. Lalu ketik 'y' untuk melanjutkannya.

4. Ketika sudah terinstal apache nya, masuk ke directory ketik syntax 'cd /var/www/html'.

5. Ketik syntax 'nano index.html'.

6. contoh pada gambar dibawah ini.

7. Jika sudah, keluar konfigurasi dengan klik 'CTRL + O' lalu klik 'ENTER' untuk menyimpan, lalu klik 'CTRL + X' untuk keluar konfigurasi.
8. Ketik syntax 'systemctl restart apache2' untuk merestart apache.

9. Buka VirtualBox, klik 'Settings', klik 'Network', pilih yang adapter 1 (NAT), klik 'Advanced', klik 'Port Forwarding', klik '(logo +)'. Lalu atur 'Host IP', 'Host Port', 'Guest IP', 'Guest Port'. Atur seperti gambar dibawah ini.

10. Kemudian ketik IP yang sudah kita atur di 'Port Forwarding'. Dan ini hasilnya.

INSTALL APACHE & FTP
1. Kita buat OS Debian baru, tapi untuk 'Network' IP seperti gambar dibawah ini.

2. Masukan 'login' dan 'Password', kemudian 'ping google.com'.

3. Ketik syntax 'apt update'.

4. Ketik syntax 'apt install apche2' untuk menginstal web server. Lalu ketik 'y' untuk melanjutkan penginstalan.

5. Kemudiam install ftp, ketik syntax 'apt install proftpd'. Lalu ketik 'y' untuk melanjutkan penginstalan.

6. Ketik syntax 'nano /etc/proftpd/proftpd.conf'.
7. Ikuti seperti gambar dibawah ini.


8. Jika sudah, keluar konfigurasi dengan klik 'CTRL + O' lalu klik 'ENTER' untuk menyimpan, lalu klik 'CTRL + X' untuk keluar konfigurasi.
9. Ketik syntax 'nano /etc/apache2/sites-available/000-default.conf'.
10. Atur seperti gambar dibawah ini.

11. Kemudian ketik syntax 'cd /var/www', ketik 'mkdir (nama data)', ketik 'ls' untuk mengecek, ketik 'chmod 777 (nama data)/', ketik 'cd', lalu restart apache dan ftp dengan ketik syntax 'systemctl restart apache2' dan 'systemctl restart proftpd'.

12. Buka VirtualBox, klik 'Settings', klik 'Network', pilih yang adapter 1 (NAT), klik 'Advanced', klik 'Port Forwarding', klik '(logo +)'. Lalu atur 'Host IP', 'Host Port', 'Guest IP', 'Guest Port'. Atur seperti gambar dibawah ini.

13. Kemudian ketik '(ipkalian):100'. Dan ini hasilnya.

Komentar
Posting Komentar